Jumat, 05 September 2008

Dari Rumah Lori Hingga Gedung Pertemuan
-Menambah Icon Pariwisata Sawahlunto
SAWAHLUNTO, METRO
Rumah Lori merupakan sebuah bangunan yang didirikan oleh Kolonial Belanda puluhan tahun lalu. Bangunan ini dulunya digunakan untuk penampungan seluruh kepala gerbong Kereta Api (KA) pengangkut batubara dari Sawahlunto ke teluk bayur. Namun, setelah Belanda hengkang dari tanah air ini dan seiring dengan hadirnya truk sebagai alat transportasi pengganti KA menjadi alat transportasi, rumah lori pun mulai ditinggalkan.

Demikian disampaikan Walikota Sawahlunto, Ir H Amran Nur didampingi Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata, Tun Huseno dan Pengelola Rumah Lori, Ir Yudi Erlan kepada POSMETRO, Kamis (28/8). Dikatakannya, beberapa tahun kemudian, usia rumah lori inipun bertambah tua. Kerusakan pun mulai terlihat akibat ditimpa hujan dan panas. Melihat kondisi itu, kiranya perlu dipermak hingga bangunan ini tidak runtuh dimakan massa.

"Lebih sedihnya, rumah lori pernah digunakan sebagai tempat pencucin kendaraan. Namun, dengan adanya pengembangan pariwisata ini, rumah lori bakal disulap menjadi gedung pertemuan dan gedung rapat. Kiranya hal ini sebagai salah ide yang cemerlang dalam memanfaatkan aset yang nyaris terbuang. Kemudian, juga mejadikan sebuah bangunan menjadi objek pariwisata yang bisa perlahan-lahan digali nilai-nilai sejarahnya. Tentu saja hal ini bisa dijadikan bahan bagi mahasiswa dalam menghadirkan sebuah karangan ilmiah untuk skripsi, tesis dan kapan perlu menjadi salah satu objek dalam menulis buku yang bermuatan sejarah," papar Amran.

Disebutkannya, rumah lori itu akan diberikan nama "Three S Heritage". Hal ini berangkat dari kondisinya yang cocok untuk objek pariwisata dan gedung pertemuan. Juga didukung dengan udaranya yang sejuk karena berada di kaki bukit yang mengelilingi Kota Sawahlunto. Untuk lebih indah dan mempertahankan nilai-nilai sejarah yang ada padanya akan dipoles sedemikian rupa.

"Dengan demikian, aset pariwisata kita akan bertambah. Untuk dapat dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar Kota Sawahlunto. Sejalan dengan itu, Rumah Lori akan dimasukan dalam agenda daftar kunjungan pariwisata Kota Sawahlunto. Jadi, selain aset pariwisata bertambah, sumber pendapatan daerah pun bertambah. Hal ini tidak lain sebagai jalan menjadikan Sawahlunto Kota Wisata Tambang yang Berbudaya," ungkap Amran. (nph)

Tidak ada komentar: