Selasa, 05 Februari 2008

Warga Bunguih masih Waspada

PADANG, METRO

Hingga Selasa, (29/1) warga Kelurahan Bunguih Timur Kecamatan Bunguih Taluak Kabuang masih tetap waspada sejak tewasnya Busra (38) warga RT 02 RW III kelurahan tersebut dimakan harimau di kebun karetnya di Bukit Kasai, Sabtu (26/1) lalu sekitar pukul 14.10 WIB. Untuk menghilangkan kecemasan yang ada di masyarakat sekitar, mereka sudah bergotong-royong untuk membuat perangkap harimau tersebut.

Ketua RW III, Alimas kepada POSMETRO mengatakan, memang sejak tewasnya salah seorang warganya karena dimakan harimau, warga lainnya waspada dan ada yang cemas dan takut untuk pergi ke kebun atau beraktivitas di dalam hutan. Untuk mengantisipasi dan mengurangi kewaspadaan dan kecemasan itu, masyarakat bersama pemerintah sudah merencanakan sejak kejadian itu untuk membuat perangkap.

Dijelaskan Alimas, perangkap itu terbuat dari kayu yang berukuran sekitar 1,5 meter persegi. Bentuknya seperti trali penjara dan dimodifikasi sedemikian ruma untuk dapat mengurung harimau itu apabila masuk ke dalam perangkap tersebut. Untuk pemasangannya akan dilakukan bersama-sama di dalam hutan yang tidak begitu jauh.

Ditambahkan Alimas, untuk menarik perhatian harimau itu masuk, di dalam perangkap itu akan diberi umpan seekor kambing. Untuk penjagaannya akan dilakukan masyarakat bersama Badan Konservasi Sumbar Daya Alam (BKSDA). Hal ini untuk mengantisipasi jatuhnya korban selanjutnya. Diduga harimau ini sudah merasakan daging manusia. Karena sebelumnya juga telah mendapat korban di Bateh Siguntua Tuo Kecamatan Koto XI Tarusan.

Sementara itu, Camat Bunguih Taluak Kabuang, Syafruddin SSos kepada POSMETRO membenarkan kegiatan warganya tersebut. Karena memang warga sedang waspada dan merasa terancam. Hal ini terlihat dari keluhan warga setempat ketika ia datang ke lokasi pada waktu kejadian. Karenanya, pada waktu itu langsung dibicarakan cara untuk mengatasi jatuhnya korban selanjutnya dari harimau tersebut.

Karena, lanjut Syafruddin, diduga harimau itu belum pergi jauh dan sifatnya harimau menurut keterangan ahli akan mengulangi kembali buruannya yang telah didapat. Maksudnya, karena buruannya waktu itu belum habis dimakan, maka ia akan melihat lagi korbannya tersebut untuk dihabiskan. Sehingga hal ini membuat cemas dan takut warga sekitar.

Ditambahkan Syafruddin, hal ini pulalah yang membuat mereka selalu waspada. Sehingga, supaya tidak jatuhnya korban selanjutnya, maka disarankan kepada warga yang ingin dan penting sekali untuk pergi ke kebun dan ke ladang jangan pergi sendiri, tapi pergi berdua dan membawa benda tajam untuk membela diri jikalau ada serangan dari harimau tersebut. Selain itu juga membawa kaleng dan selalu di pukul dengan kayu. Karena biasanya suara ini akan memberi efek tersendiri kepada harimau. (nph)

Tidak ada komentar: