Selasa, 05 Februari 2008

Mahasiswa Pesta Narkoba di Kampus

Dua Diciduk Polisi dan Satu masih Buron


PADANG, METRO

Yusmardani (25) warga Lubuak Bagaluang dan Dikki Marshaldi (23) warga Puruih merupakan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Padang. Mereka berdua, Rabu (23/1) sekitar pukul 16.10 WIB diciduk Jajaran Buser Dit Narkoba Polda Sumbar karena tertangkap tangan sedang berpesta ganja di kampus mereka. Ditangan mereka ditemukan 1 paket ganja dan 1 lenting ganja sisa dipakai.

Kapolda Sumbar melalui Direktur Narkoba Polda Sumbar, Kombes Pol Drs Bambang Hermanto kepada wartawan di ruangannya, Jumat (25/1) membenarkan adanya penangkapan dua orang mahasiswa tersebut oleh anggotanya. Hingga kini kedua mahasiswa yang diciduk saat berpesta ganja tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif di jajaran Dit Narkoba Polda Sumbar.

Dijelaskan Bambang, penangkapan kedua mahasiswa itu oleh anggotanya berawal dari informasi masyarakat sekitar yang menyebutkan bahwa ada mahasiswa yang berpesta ganja di lokasi kampus. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata memang ada. Pada saat penangkapan dilakukan, mereka tiga orang. Namun satu orang lagi berhasil melarikan diri dan dua orang berhasil ditangkap. Tersangka yang kabur tersebut identitasnya sudah dikantongi pihaknya dan hingga kini masih dalam pengejaran.

Ditambahkan Bambang, karena mereka tertangkap tangan, maka dari tangan mereka disita barang bukti berupa 1 paket ganja dan 1 lenting ganja sisa dipakai. Barang butki tersebut sudah disita untuk proses penyidikan.

Sementara itu, "BH" (35) warga Kelurahan Gantiang Batas Kota Bukittinggi juga berhasil diciduk, Jumat dinihari tengah mengkomsumsi putaw. Dari tangan tersangka, 1 paket kecil putaw, 1 spit dan 1 buah handphone berhasil diamankan. Hingga kini tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Bukittinggi.

Terkait merebaknya kasus narkoba ke kampus, Bambang tidak bosan-bosannya menghimbau orang tua untuk jeli melihat perkembangan anaknya saat bermain dan di rumah. Ada beberapa tanda orang yang terindikasi pemakai narkoba yaitu gelisah tidak menentu, suka mengurung diri di kamar dan banyak pengeluaran yang tidak jelas.

Selain itu, diharapkan Bambang, semua RS di Kota Padang dan di Sumbar ini bisa mengobati pecandu narkoba seperti yang telah dilakukan RS Bhayangkara Padang. Karena, pecandu merupakan korban dari tangan yang tidak bertanggung jawab yang telah mengedarkan narkoba kepadanya. Bagi mereka yang berobat ini tidak akan dilakukan penangkapan dengan alasan mereka juga korban. (nph)

Tidak ada komentar: