Rabu, 13 Februari 2008

Banjir Terparah di Koto Tangah

PADANG, METRO

Hujan yang mengguyur Kota Padang sejak Kamis sore hingga Jumat pagi membuat terjadinya banjir di beberapa kawasan. Yang terparah terkena imbasnya adalah kawasan Koto Tangah dengan 10 titik lokasi banjir. Namun, tidak ada korban jiwa dan warga enggan untuk dievakuasi.

Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Penanggulangan Banjir dan Bencana (DKS-PBB) Kota Padang, Harry Fidrian SH didampingi Kabid Penanggulangan Banjir dan Bencana, Ardisaf kepada POSMETRO, Jumat (2/1) mengatakan, melihat kondisi dan cuaca yang tidak memungkinkan karena hujan yang turun tidak kunjung reda, maka pihaknya disebar ke beberapa kawasan yang rawan terjadinya banji.

Dari hasil pentauan pantauan pihaknya itu, ditemukan di beberapa kawasan genangan air yang merebak ke dalam rumah penduduk dan pemukiman warga. Yang terparah terjadi di Koto Tangah yaitu dengan 10 titik banjir. Kawasan itu seperti Rumah Potong, Simpang Kalumpang, Pasie Nan Tigo, PArak Jambu, Maransi dan beberapa lainnya.

Sedangkan di Kawasan Padang Selatan, banjir terjadi di Jundul Rawang. Kemudian, di kawasan Naggalo di Kurao Pagang dan Durian Putuih. Sementara itu, di Lubuak Bagaluang banjir terjadi di Pangambiran Ampalu.

"Kejadian ini diduga akibat waktu hujan turun bersamaan dengan waktu pasang naik air laut. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Malahan warga enggan diungsikan dan dievakuasi," ungkap Ardisaf.

Hingga kini, lanjut Ardisaf, ketinggian air sudah tidak ada lagi. Sementara itu, ketinggian puncak terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dengan ketinggian sekitar 100 cm. Kemudian, sekitar pukul 06.00 WIB, ketinggian air sudah menurun menjadi 60 cm. Sedangkan sekitar pukul 10.00 WIB, ketinggiang air telah surut hingga 40 cm. Hingga berita ini dilansir, air sudah hanya tergenang saja. Denganb artikata tidak lagi karena luapan sungai atau banjir. (nph)

Tidak ada komentar: