Rabu, 09 Januari 2008

Ribuan Pengunjung Plaza Andalas Histeris dan Belarian

Karyawan pun Ikut Menyelamatkan Diri

PADANG, METRO

Jumat, (4/1) sekitar pukul 14.29 WIB, gempa berkekatan 6,3 SR kembali hoyak Kota Padang. Pusat gempat terdapat di Muko-muko Sejalan dengan itu, ribuan pengunjung di gedung bertingkat Plaza Andalas histeris dan belarian ke luar. Ada yang melewati eskalator dan ada yang melewati tangga darurat.

Beberapa orang pengunjung yang sempat ditemui POSMETRO mengaku terkejut dan trauma serta histeris. Karena mereka berada di lantai II, III dan lantai IV yang baru mulai dibuka.

Seperti yang dituturkan Ani (24) yang mengaku seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Padang kepada POSMETRO yang mengatakan, dirinya ketika itu sedang melihat-lihat baju di lantai III. Karena sudah lama tidak gempa, maka ia memberanikan diri untuk kembali mengunjungi Plaza Andalas untuk yang pertama kalinya sejak gempa besar tanggal 12 September 2007 lalu. Lagi pula, trauma akibat gempa tersebut sudah mulai hilang.

"Saya lagi lihat-lihat baju bang, tiba-tiba lantai tempat saya berdiri tiba-tiba bergetar. Ketika itu beberapa pengunjung sekitar berteriak histeris dan langsung lari menuruni eskalator. "Gempa, gempa, gempa", sebut Ani menirukan suara pengunjung tersebut. Dengan adanya teriakan itu, saya juga berteriak dan melepaskan baju yang sedang saya pegang, kemudian ikut belari menuruni tangga eskalator," ungkap Ani.

Dijelaskannya, ketika ia menuruni tangga tersebut, terjadi desak-desakan dan pekikan dari pengunjung. Namun, itu tidak diharaukannya betul, karena ia pun ingin menyelamatkan diri keluar dari gedung tersebut. Begitu juga dengan karyawan, juga terlihat ada yang berlalri keluar gedung.

Sementara itu, Mardian (22) yang mengaku warga Lolong kepada POSMETRO mengatakan, ketika itu ia sedang melihat-lihat Lap Top di lantai I. Disini gempa tidak begitu terasa. Tetapi, karena melihat pengunjung lain yang berhamburan menuruni tangga eskalator dan berteriak gempa, ia pun berlari kelaur gedung itu. Saat ia berlari, ia sempat mendengar suara tangisan dari pengunjung.

Lain lagi dengan pengalaman Anto (26) dengan gempa yang terjadi di Plaza Andalas ini. Kepada POSMETRO ia mengaku tidak lari ketika merasakan gempa. Akan tetapi ia diam saja di lantai III gedung itu dan merapatkan badan ke dinding gedung.

Ia mempunyai alasan tersendiri melakukan hal ini. Katanya, kalaupun ia lari dari lantai III mau keluar gedung, itu akan menggunakan waktu cukup lama sekitar lima menit. Karena, selain tangga penuh oleh pengunjung lain, juga akan menimbulkan kecelakaan ketika menuruni tangga kalau gempa yang terjadi besar dan meruntuhkan gedung. Sehingga kalau sampai di bawah kita sudah tertimpa runtuhan gedung. Akan tetapi, kalau tetap berdiri di tepi ruangan dengan merapat badan ke dinding tidak serumit itu dan kemungkinan untuk tertimpa runtuhan bangunan sedikit.

Sementara itu, seorang karyawati yang tidak mau menyebutkan namanya kepada POSMETRO mengatakan bahwa ia ikut berlari keluar gedung untuk menyelamatkan diri. Karena yang terpikir baginya adalah orang tuanya yang sudah tua dan tidak bisa lagi berusaha yang menjadi tanggungannya. Sehingga, kalau ia tidak menyelamatkan diri dan kalau gempa membuat gedung itu runtuh, maka apalah jadinya orang tuanya kalau ia sudah tiada.

"Orang tua saya sudah tua da, mereka tidak bisa lagi berusaha. Sedangkan saudara lain ada yang merantau dan ada yang sudah berkeluarga. Sehingga mereka menjadi tanggungan saya. Jadi, kalau saya sampai mati akibat tertimpa gedung ini, apalah jadinya orang tua saya. Siapa yang akan menjaga dan memberi makan mereka," ungkapnya. (nph)

Tidak ada komentar: