Kamis, 24 Januari 2008

Aku Dijadikan Penutup Malu oleh Mertuaku

Ini merupakan kisah dari Kota Bengkuang sendiri. Kisah dari sesosok perempuan yang wajahnya termasuk manis dan bertubuh samampai yang tinggal di sudut Kota Bengkuang ini. Kiranya masih ada mertua di sudut Ranah Minang ini tidak punya hati. Hal itu benar-benar terjadi dengan seorang menantu yang bernama Bunga (nama samaran).

Kisah sedih ini berawal pada tanggal 10 Januari 2005 lalu. Waktu itu, Bunga diminta pulang oleh ibunya dari tempat ia bekerja di Medan. Hal itu karena adik Bunga sedang sakit dan memerlukan uang untuk berobat ke rumah sakit. Karena sayangnya kepada adik, akhirnya Bunga pun pulang dan ditemui adiknya sedang sakit.

Namun, dibalik itu semua, ada maksud lain ibunya untuk menyuruh Bungan pulang yaitu untuk menjodohkan Bungan dengan seseorang. Waktu itu Bunga menolak karena belum ingin untuk menikah. Walaupun Bunga menolak dengan keras karena masih ingin bekerja, tapi ibu Bunga memaksakan kehendaknya.

Maka, tiga hari kemudian, Bunga dipertemukan dengan laki-laki dimaksud. Ternyata, laki-laki itu di mata bunga tidak ganteng dan juga gendut. Dengan artikata, Bunga yang kata orang meracun hati banyak lelaku jelas tidak suka dengan lelaki itu. Namun, lelaki itu seperti mendapat durian runtuh ketika melihat bunga yang menjadi jodohnya. Tanpa berfikir dan bertanya kalau Bunga sebenarnya tidak percaya diri berjalan dengan dia. Tapi Bunga pasrah dengan kehendak sang ibu.

Harapan Bunga saat itu, kalau memang dia jodoh Bunga, mudah-mudahan dia adalah orang yang baik. Karena selama ini Bunga selalu berada dalam tekanan ibu dan saudara yang lain. Maka, suatu ketika, Bunga menyampaikan semua kekurangan Bunga. Bahwa Bunga sangat tertekan dengan keluarga Bunga, terutama ibu. Dan Bunga juga bilang kalau Bunga merokok, tapi kalo lagi banyak pikiran saja, bukan perokok. Dan Bunga pun bilang sama dia, dia tulus atau tidak menyayangi Bunga, dia bilang tulus. Dan Bunga pun berusaha menerima dia apa adanya. Dan jujur, Bunga tidak suka dia.

Hanya tiga kali jalan bareng, akhirnya kami langsung menikah. Tepatnya tanggal 28 Januari 2005. Pada waktu menikah, Bunga mengetahui kalau dia itu tidak berpendidikan dan tidak tahu baca tulis Alquran. Bunga sangat kecewa, tapi sudahlah.

Sejalan dengan sudah digelarnya pesta, kamipun syah menjadi suami istri. Tidak beberapa lama setelah menikah, mulailah terlihat kejanggalan pada suami Bunga. Ia mulai berani tidak pulang ke rumah. Kalaupun pulang, itupun sudah larut malam. Sementara itu, tekanan pun datang dari ibu. Karena Bunga sudah punya suami, jadi tidak memberi uang kepada ibu. Karena itu pula ibu mulai lain. "Kayak gimana ya... susah bilanginnya. Kasarnya, minta uang setoran.

Dengan demikian, Bunga sangat tertekan. Sampai-sampai suami Bunga tidak pulang hingga dua bulan. Sejak umur perkawinan kami sudah dua bulan itu hingga sekarang ia tidak pernah pulang. Padahal, waktu ia meninggalkan Bunga, Bungan sedang hamil muda.

Sekarang, Bunga sudah melahirkan seorang anak laki-laki. Semoga dia tidak seperti bapaknya yang tidak bertanggung jawab malahan meninggalkan tanggung jawab. Saat ini, anak Bunga yang diberi nama Bujang sudah berumur 1 tahun 9 bulan. (nph) (bersambung)

Tidak ada komentar: