Sabtu, 22 Desember 2007

Peluncuran dan Pembicaraan Kaba Bonsu Pinang Sibaribuik

PROKLAMASI, METRO

Dewan Kesenian Padang (DKP) meluncurkan dan membicarakan buku Kaba Pusako Minangkabau "Bonsu Pinang Sibaribuik" yang ditulis dan disusun oleh Emral Djamal Dt Rajo Mudo. Pada peluncuran itu, yang menjadi pembicara utama adalah Dra Zuryati MHum dan moderator, Drs Hermawan MHum. Acara ini bertempat di ruang Diskusi Chairil Anwar, Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat, Jalan Diponegoro, Jumat, (28/12) mendatangsekitar pukul 14.00-16.00 WIB.

Ketua Umum DKP, Darman Moenir mengatakan, dengan bantuan dana dari Menteri Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia, Dr Rais Yatim, buku setebal 427 halaman diterbitkan oleh Pusat Kajian Warisan Budaya Minangkabau PPS Salimbado pada September 2007 lalu. Dengan demikian, Bonsu Pinang Sibaribuik menjadi buku kaba pertama yang diterbitkan beraksara Latin. Tanpa terlebih dahulu dicetak dalam aksara Arab. Karena, sejak masa penjajahan Belanda, buku ini telah menggunakan bahasa asli Minangkabau. Teknik percetakan buku ini relatif bagus dengan kulit sampul keras (hard cover).

Dijelaskan Darman Moenir, Bonsu Pinang Sibaribuik antara lain merupakan kaba tentang jual-beli manusia (perbudakan) yang benar-benar menistai nilai kemanusian. Setidaknya itulah pesan "Moral" yang antara lain hendak diusung kaba itu.

"Dan sesungguhnya, sejak tiga dekade lalu, bersama A Chaniago Hr (alm), Emral Djamal mengumpul, menghimpun, mencatat, menyulam, merajut dan menyusun "Materi" kaba itu dengan penuh kesetiaan dan dedikasi. Emral dan Chaniago mencari, menggali, menimba, dan mencatat dari penutur-penutur tua, guru-guru dan pendekar-pendekar sastra lisan yang masih ingat kaba di pelbagai kawasan untuk dilewakan (disampaikan) kepada pembaca dalam bentuk teks tertulis. Peluncuran dan diskusi terbuka untuk umum, terutama penyinta dan pemerhati kaba asli Minangkabau," papar Darman Munir. (nph)

Tidak ada komentar: