Sabtu, 03 November 2007

Dua Orang Lagi Pengikut Al Qiyadah Disyahadatkan


Kali ini Disyahadatkan MUI Sumbar

PADANG, METRO

Seiring dengan ditahannya Pimpinan Aliran Sesat Al Qiyadah al Islamiyah, Dedi Priyadi oleh pihak berwajib, Rabu (31/10), maka beberapa mantan pengikutnya pun satu persatu mulai minta disyahadatkan. Buktinya, setelah beberapa waktu lalu disyahadatkan oleh Ormas Islam sebanyak tiga orang, kemudian, Kamis (1/11) dua orang lai disyahadatkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar.

Pensyahadatan itu dilakukan di Kantor MUI sumbar Jalan Veteran Purus Kecamatan Padang Barat. Pensyahadatan itu dipimpin oleh Ketua Komisi Fatwa MUI, Gusrizal Gazahar dan disaksikan oleh beberapa orang jajarannya.

Disebutkan Gazahar, dua orang mantan pengikut aliran itu yang disyahadatkan sekarang belum masuk kepada ajaran pokok dari aliran itu. Mereka baru ikut pengajian-pengajian yang diadakan oleh kelompok tersebut. Namun, mereka merasa telah menodai kepercayaan mereka kepada Allah SWT. Maka mereka disyahadatkan kembali. Lagipula, kecendrungan mereka yang ikut itu karena ketidak sengajaan.

"Karena memang para misionaris aliran itu cukup sabar dalam menjalankan misinya. Pada awalnya mereka hanya menggelar pengajian-pengajian. hal ini dilakukan terhadap yang kader yang sudah tua. Dalam berjalannya pengajian itu mereka berangsur-angsur memasukan ketidak benaran tentang ajaran Islam. Sehingga akhirnya, ketika pemikiran kader tersebut berada dalam kebimbangan, maka pada saat itu misionaris memasukkan ajarannya kepada mereka. Sehingga, mereka tanpa sadar telah berada dalam kepercayaan yang berbeda," ungkap Gazahar.

Dilanjutkan Gazahar, sedangkan kepada kader yang muda-muda, para misionaris ini memberian kebebasan dan hiburan yang tidak dibenarkan oleh Islam. Dalam itu berjalan, misionaris tersebut menjelekkan Islam dan membenarkan apa-apa yang dilarang Islam. Seperti hiburan dan pesta-pesta minuman keras dan lainnya. Karena ini, kader tersebut juga akan berada pada titik nol atau dalam keraguan. Ketika itu pulalah ajaran mereka diberikan kepada kader tersebut.

Dua orang yang disyahadatkan itu adalah Dasril Darwin dan Rustam E. Mereka merupakan warga Pengambiran. Dengan demikian, diharapkan kepada para pengikutnya yang lain bisa pula untuk bertaubat dan disyahadatkan.

"Untuk itu, sebagai ulama dan para ulama lainnya harus membuka mata untuk meningkatkan dakwahnya. Kita tidak bisa lalai, karena ada yang memantau kelalaian kita. Salah satunya adalah aliran-aliran yang ingin menghancurkan Islam," harap Gazahar.

Mengenai alasan yang membuat orang terjaring ke dalam aliran sesat itu adalah materialistis, sekuler dan liberal. Mengenai pengikut Al Qiyadah ini menurut informasi dari pihak berwajib mencapai 900 orang. Sedangkan menurut informasi jajarannya di daerah mencapai 1.000 orang lebih.

'Untuk itu, kiranya hal ini kita sikapi dengan merepatkan barisan antara ulama dan komponen masyarakat serta pemerintah untuk memberantas segala aliran yang menodai Islam. Selain itu juga untuk mengisolasi warga dan masyarakat dari ancaman aliran sesat yang bisa menghancurkan akidah umat Islam di tanah Minangkabau ini," jelasnya. (nph)


Tidak ada komentar: