Rabu, 31 Oktober 2007

70 % Warga Berlangganan Air Bersih PDAM


Air sebagai salah satu unsur kebutuhan kiranya sangat penting dipikirkan oleh masyarakat. Namun, pemerintah juga telah memikirkan hal itu melalui sebuah badan usaha yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sehingga, masyarakat bisa menikmati air hasil daru perusahaan daerah itu.

NOLPITOS HENDRI-PASIE PUTIAH

Manfaat dari air tersebut sudah dirasakan hampir sebagian besar warga. Terutama di seluruh kecamatan di Kota Padang ini. Baik di daerah pinggiran maupun di daerah perkotaan.

Sebagaimana diakui seorang warga di kawasan perumahan Pasie Putiah Kelurahan Bungo Pasang Kecamatan Koto Tangah, Mai (44) kepada POSMETRO menyebutkan, dia tinggal di kawasan ini sejak 10 tahun yang lalu. Pada awalnya, dia dan keluarga memang tidak mengambil air bersih dari PDAM hanya dari sumur saja. Karena pada waktu itu rumahnya masih dalam perbaikan dan perekonomian pun belum stabil. Lagi pula air sumurnya bersih dan tidak tercemar.

Namun, lanjutnya, setelah hampir beberapa tahun ia tinggal di rumahnya sekarang, baru ia mengambil air bersih kepada PDAM. Pada waktu itu, banyak juga warga lain yang mengambil air bersih dari PDAM bersamanya.

"Memang kadang ada kendala dengan air PDAM ini, terutama ketika musim kemarau. Karena kadang air sedikit masuk dan tersendat-sendat. Namun hal itu dapat ditanggulangi dengan air sumur untuk mandi dan air galon untuk minum. Kalau sebelum air galon ada, air minum juga dari air sumur. Karena sumur tersebut tidak ditinggalkan walau air PDAM dan galon sudah ada," ungkap Mai.

Mengenai pembayarannya, disebutkan Mai bahwa dia jarang untuk pergi mebayaranya. Karena yang sering pergi membayarnya adalah pembantunya dan kadang-kadang anaknya. Untuk jumlahnya ia juga tidak begitu mengetahuinya.

Sementara, Lurah Bungo Pasang, Asrial yang ditemui POSMETRO di kantornya menyebutkan bahwa dari dua belas ribu lebih warganya, 70 % nya sudah menggunakan air dari PDAM. Sedangkan yang 30 % nya lagi mengambil air dari sumur. Namun bukan karena himpitan ekonomi, namun karena sudah kebiasaan mereka.

Tidak ada komentar: